Jika otak hanya belajar, mengutip dan berlatih, ngebut sebelum ujian, maka dalam waktu 14 sampai 18 jam, otak akan melupakan sebagian besar informasi tersebut. #Elaine B. Johnson#
Pengolahan buah kelapa menjadi minyak goreng selama
ini dilakukan dengan cara tradisonal, yaitu dengan cara pemanasan. Minyak
kelapa yang dihasilkan dengan cara pemanasan menghasilkan mutu minyak yang
kurang baik, karena minyak tersebut mengandung asam lemak bebas yang cukup
tinggi, warna menjadi coklat dan mudah tengik. Untuk menghasil minyak kelapa
yang bermutu lebih baik dilakukan dengan cara tanpa pemanasan yang dikenal
dengan nama Virgin Coconut Oil (VCO). VCO disebut juga dalam bahasa Indonesianya
adalah Minyak kelapa perawan. Kelebihan VCO dari dibanding dengan minyak kelapa
yang dihasilkan secara tradisional adalah VCO memiliki mutu yang lebih baik,
dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. VCO memiliki
kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh
berantai sedang atau disebut juga dengan medium
chain fatty acid (MCFA). Asam lemak ini sangat mudah diserap oleh tubuh,
tidak ditimbun dulu sebagai lemak seperti asam lemak berantai panjang.
Beberapa penelitian ilmiah menemukan beragam manfaat VCO bagi kesehatan dan
pengobatan penyakit. VCO diyakini mampu mengatasi beragam ganguan kesehatan,
seperti penyakit saluran pencernaan dan penyakit degeneratif. Menurut standar
internasional, VCO baru akan berkhasiat jika di dalam minyak kelapa murni ini
terkandung asam laurat minimal sebanyak 25%. MCFA
VCO di dalam tubuh dapat mempermudah penyerapan mineral seperti Mg dan Ca, yang
termasuk mineral penting dalam pembentukan dan perawatan gigi. Asam lemak VCO
di dalam tubuh juga akan diubah menjadi zat yang bersifat sebagai antimikroba.
Antimikroa inilah yang akan memerangi bakteri penyebab masalah gusi dan gigi
berlubang.
Hasil penelitian dr Condrado Dayrit asal Filipina menunjukkan bahwa asam laurat
dan asam kaprat yang terkandung di dalam VCO mampu membunuh virus. Di dalam
tubuh, asam laurat diubah menjadi monolaurin sedangkan asam kaprat berubah
menjadi monokaprin. Senyawa ini termasuk senyawa monogliserida yang bersifat
sebagai antivirus, antibakteri, antibiotik dan antiprotozoa. Monokaprin ini
yang digunakan pada suplemen bermerek Capricidin untuk memerangi virus HIV.
Selain itu, VCO juga bermanfaat mengurangi risiko kanker. Asam lemak jenuh
rantai sedang dalam VCO dipercaya dapat bersifat sebagai anti karsinogenik yang
mampu mencegah dan memerangi agen-agen karsinogenik pemicu timbulnya sel
kanker.
Bagaimana
membuat VCO?
VCO
adalah minyak nabati yang dibuat dari buah kelapa (Cocos nucifera L). Proses pembuatannya dimulai dari pemilihan buah
kelapa. Kelapa tua segar adalah bahan baku terbaik. Setelah kulit arinya yang
berwarna kecoklatan dikupas, buah kelapa diparut dan diperas menggunakan mesin
pemeras santan (coco milk expeller)
atau dengan tangan secara manual. Perasan santan kental kemudian dimasak dengan
suhu di bawah 60oC. Sampai terbentuk lapisan blondo (endapan protein
kelapa) pada bagian paling bawah, air dan lapisan minyak murni berwarna bening
pada lapisan paling atas. Hasil minyak tidak mempunyai rasa dan beraroma khas
kelapa. Minyak inilah yang dikenal dengan sebutan minyak perawan atau VCO.
Proses pembuatan VCO juga bisa dilakukan dengan proses dingin tanpa pemanasan.
Langkah pertama memeras santan menggunakan air kelapa, proses berikutnya
menambahkan enzim dari nanas (bromelein),
getah pepaya (papain) atau kepiting
sungai/yuyu yang dihaluskan. Selain dengan menambahkan enzim, fermentasi juga
bisa dilakukan dengan menambahkan starter khamir Saccharomycescereviseae
atau ragi roti. Fermentasikan dalam suhu 30 – 35oC selama 12 jam.
Diamkan selama satu malam, keesokan paginya tinggal memisahkan blondo dengan
minyak kelapa murni.
Zat Adiktif adalah zat yang jika
digunakan akan mempengaruhi tubuh pengguna dan menimbulkan efek ketagihan
(ketergantungan). Contoh zat adiktif adalah nikotin pada tanaman tembakau
(digunakan pada pembuatan rokok) dan alkohol yang terdapat pada minuman keras
(minuman beralkohol). Zat Psikotropikaadalah zat yang dapat mempengaruhi pikiran atau sistem saraf dan dapat
menyebabkan perubahan aktivitas mental serta perilaku penggunanya. Contoh zat
psikotropika adalah ekstasi, shabu – shabu, amfetamin, dan lain-lain.
Berbagai Jenis Zat Adiktif dan Dampaknya.
a. Rokok.
Rokok dibuat dari daun tembakau. Tembakau (Nicotiana tabacum L ), mengandung suatu
senyawa psikotropika (yang dapat mempengaruhi mental emosi, dan tingkah laku
orang yang memakainya) yang disebut Nikotin. Kadar nikotin dalam tembakau
berkisar antara 1% - 4%. Jadi dalam 1 batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg
nikotin. Selain mengandung nikotin, rokok juga mengandung zat – zat organik
lain dan berbagai bahan tambahan (zat adiktif). Rokok tidak hanya berbahaya
bagi si perokok, melainkan juga berbahaya bagi orang – orang di sekitarnya.
Mereka tidak merokok tetapi ikut menghirup asap rokok. Orang seperti ini
disebut perokok pasif. Merokok dapat membahayakan kesehatan karena di dalam
rokok terdapat racun seperti :
1)Tar, dapat menimbulkan kanker paru –paru. Selain itu tar
juga menjadi penyebab iritasi pada paru –paru sehingga menimbulkan batuk.
2)Nikotin, bersifat adiktif sehingga dapat menyebabkan
ketagihan. Selain itu nikotin juga bersifat racun dan dapat menaikkan tekanan
darah serta detak jantung. Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.
3)Karbon monoksida (CO), merupakan gas yang sangat beracun,
mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat
oksigen. Hal itu akan mngakibatkan jantung bekerja lebih keras. Keracunan CO
dapat menyebabkan kematian.
b. Minuman
Keras ( Alkohol )
Minuman
keras mengandung bahan kimia yaitu alkohol. Setiap jenis minuman keras
mengandung kadar alkohol yang berbeda – beda. Alkohol dapat dibuat melalui
proses fermentasi dari berbagai jenis bahan yang mengandung gula. Alkohol
dengan kadar yang lebih tinggi dapat diperoleh melalui penyulingan. Menurut
peraturan Direktorat BPOM, minuman keras dibagi kedalam 3 golongan, berdasarkan
kadar alkohol didalamnya :
1)Golongan A: Kadar
alkohol 1 – 5 %, misalnya bir
2)Golongan B: Kadar
alkohol 5 – 20 %, misalnya anggur
3)Golongan C: Kadar
alkohol 20 – 45 %, misalnya wiskey, vodka
Alkohol
yang terdapat dalam minuman keras bersifat adiktif. Alkohol tersebut
membahayakan kesehatan bila diminum secara berlebihan. Bahaya yang ditimbulkan
:
a)Alkohol dapat mengganggu sistem saraf
b)Dalam konsentrasi tinggi,alkohol dapat mempengaruhi saraf
pusat.Hal ini dapat menyebabkan pernafasan tiba-tiba berhenti.Bila ini terjadi
maka bisa menimbulkan kerusakan otak dan bahkan menimbulkan kematian.
c)Menyebabkan penyakit jantung karena terjadi penimbunan
lemak dalam pembuluh darah arteri.
d)Sel-sel hati akan bekerja lebih keras untuk menghilang
racun pada alkohol,akibatnya hati tidak dapat berfungsi dengan baik melawan
racun.
e)Ginjal tidak dapat menyerap cairan dengan baik,akibatnya
tubuh mengalami dehidrasi,kekurangan cairan dalam jumlah yang banyak dapat
mengakibatkan kematian.
f)Menyebabkan kanker lidah dan kerongkongan
g)Menyebabkan iritasi usus.
h)Alkohol bersifat depresan.
c. Zat
Psikotropika.
Obat –
obatan psikotropika dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1)Obat stimulan.
Obat
stimulan akan menstimulasi atau merangsang sistem saraf. Obat ini dapat membuat
penggunanya merasa lebih percaya diri dan selalu waspada.
Contohnya : amfetamin, kafein,
nikotin dan kokoin.
2)Obat depresan.
Obat
depresan akan memperlambat kerja sistem saraf. Penggunaan obat ini akan merasa
mengantuk dan tingkat kesadarannya menurun.
Contohnya : barbiturat, alkohol dan
camnabis.
3)Obat halusinogen.
Obat
ini sering dijuluki si pembelok pikiran. Penggunaan obat ini akan
berhalusinasi.
Contohnya : LSD, marriyuana dan
beberapa pelarut kimia.
Orang
yang mengkonsumsi obat – obatan ini dapat mengalami gangguan kesehatan
khususnya pada sistem saraf. Beberapa diantaranya :
a)Narkotika ( mis heroin ),dapat memberikan sensasi seperti
penghilang rasa sakit. Pemakaian heroin yang berlebihan dapat menimbulkan
kematian.
b)Barbiturat, dapat memberikan efek menenangkan, tidur
lelap dan bahkan kematian.
c)Kokoin, pertama kali digunakan oleh dokter sebagai obat
anestesi (pembiusan) lokal. Kokoin bersifat stimulan terhadap sistem saraf,
dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Pemakaian kokoin secara
berlebihan dapat mengakibatkan kematian.
d)Morfin, digunakan secara luas pada perang sipil Amerika (1861
– 1865), sebagai obat penghilang rasa sakit. Morfin dapat menyebabkan rasa
lesu, perasaan mengantuk dan gangguan sistem pernafasan.
e)Ekstasi, menimbulkan perasaan selalu segar dan penuh
energi sehingga pengguna mampu terjaga dan merasa tidak capek. Penggunaan
ekstasi dalam jangka panjang dapat menyebabkan hilangnya daya ingat dan
ketidakmampuan melakukan gerakan sederhana.
Penyalahgunaan Zat
Adiktif dan Psikotropika.
Zat adiktif dan psikotropika sering disalah gunakan untuk tujuan non medis.
Penggunaan non medis biasanya untuk kesenangan penggunanya. Namun harus diingat
bahwa zat – zat tersebut dapat menimbulkan kecanduan. Lagi pula, pemakaiannya
yang melebihi batas dapat mengakibatkan kematian. Penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika seperti minuman keras dan obat – obatan terlarang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari :
a.Diri Sendiri.
1)Kurangnya keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2)Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya zat adiktif dan
psikotropika.
3)Rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
b. Keluarga
dan Lingkungan.
1)Ketidakharmonisan dalam keluarga
2)Kurangnya komunikasi dan kasih sayang dalam keluarga.
3)Lingkungan pergaulan yang kurang baik.
4)Kondisi lingkungan sekolah yng tidak mendukung.
Seseorang
yang sudah terlanjur menjadi pecandu zat adiktif dan psikotropika akan
melakukan apa saja agar dapat mengkonsumsi obat yang mereka butuhkan. Hal ini
tentu menimbulkan masalah bagi dirinya dan orang lain. Beberapa masalah
tersebut adalah :
a)Pecandu akan kekurangan gizi karena obat tersebut
mengurangi nafsu makan, tubuh pecandu biasanya kurus kering, tidak segar, mata
terlihat cekung dan tatapan mata kosong.
b)Masalah keuangan.
c)Infeksi penyakit, penggunaan jarum suntik yang dilakukan
oleh para pecandu secara bergantian dapat menimbulkan infeksi. Misalnya infeksi
virus HIV dan hepatitis.
Pemanfaatan zat adiktif
dan psikotropika dalam bidang kedokteran.
Zat
adiktif dan psikotropika sebenarnya juga digunakan oleh dokter untuk keperluan
medis. Obat–obatan tersebut biasanya digunakan untuk membius pasien dan
mengurangi rasa sakit. Beberapa pemanfaatan zat adiktif dan psikotropika dalam
bidang kesehatan :
Dietil Eter.
Pada zaman dulu, dietil eter
digunakan untuk membius pasien. Pada zaman sekarang penggunaan dietil eter
untuk anestesi sudah ditinggalkan dan diganti dengan zat yang lain yang lebih
aman.
Kloroform
Kloroform telah digunakan
sejak tahun1847 untuk keperluan anestesi. Obat ini sempat digunakan selama
bertahun – tahun sampai kemudian dikeahui ada efek sampingnya, yaitu dapat
menyebabkan kerusakan hati. Oleh karena itu, penggunaan kloroform sudah ditinggalkan.
Halothane, Enflurane dan metoksi flurane.
Senyawa – senyawa ini
digunakan untuk anestesi modern. Senyawa tersebut tidak mudah terbakar dan
relatif aman untuk pasien.
Morfin.
Morfin pertama kali diisolasi
pada tahun 1805 oleh Friederich Sertuner, seorang ahli farmasi Jerman. Morfin
digunakan untuk meringankan rasa sakit tapi penggunaannya harus dengan resep
dokter.
Metadon.
Metadon merupakan senyawa
sintetis. Obat ini digunakan untuk merawat penderita kecanduan heroin.
Mariyuana.
Mariyuana digunakan sebagai
obat untuk mengurangi tekanan pada mata yang terkena penyakit glaukoma, dan
untuk mengurangi rasa mual pada pasien kanker yangmenjalani pengobatan radiasi dan kemoterapi.
Senyawa barbiturat.
Barbiturat dapat digunakan
sebagai obat resmi melalui resep dokter. Senyawa golongan barbiturat seperti
fenobarbital (liminal) digunakan sebagai obat anti kejangpada penderita epilepsi dan penderita
kerusakan otak
Sikap melawan
penyalahgunaan narkoba.
a.Jangan pernah mencoba.
b.Katakan ”TIDAK” pada narkoba.
c.Narkoba bukan pemecahan masalah.
d.Kembangkan sikap terbuka.
e.Dekatkan diri pada Tuhan.
f.Selalu waspada, dan masuklah ke dalam kelompok-kelompok yang baik