Tes dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “ujian” atau “percobaan”. Dari segi istilah, tes didefinisikan sebagai alat ukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat digunakan untuk membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Secara umum tes berfungsi sebagai alat pengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang dicapai peserta didik setelah menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu dan mengukur sejauh mana keberhasilan program pengajaran yang telah direncanakan.
Tes diagnostik adalah suatu model tes yang digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam mempelajari suatu materi pada bidang studi tertentu. Materi yang ditanyakan pada tes diagnostik ditekankan pada konsep-konsep tertentu yang dianggap sulit dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Suharsimi bahwa tes diagnotik digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Pelaksanaan tes diagnostik dapat dilakukan dengan cara tertulis, wawancara atau kombinasi keduanya.
Tes pilihan ganda (multiple choice) merupakan bentuk tes yang paling umum digunakan untuk penilaian dalam pendidikan. Tes jenis ini memiliki tiga unsur yaitu suatu permasalahan yang dinyatakan dalam suatu pertanyaan atau pernyataan, satu pilihan jawaban yang benar dan beberapa pilihan jawaban yang salah (distractor). Tes ini lebih representatif dan mewakili materi pelajaran, sebab jumlah butir soal yang dikeluarkan cukup banyak. Butir-butir tes lebih mudah dianalisa, baik dari segi validitas, reliabilitas, derajat kesukaran dan daya pembedanya. Dalam pemberian skor hasil tes, tester lebih obyektif dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Akan tetapi, hasil tes yang tinggi belum tentu mengungkapkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Tidak tertutup kemungkinan hasil yang baik itu adalah keberuntungan yang diperoleh dari spekulasi, menebak secara asal atau mengutip jawaban teman, tanpa memahami sendiri jawabannya. Hal ini bisa menimbulkan kekeliruan (error) dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar.
Untuk mengatasi keterbatasan tes pilihan ganda yang digunakan sebagai tes diagnostik, Treagust merancang suatu model tes pilihan ganda yang lebih sensitif dan efektif yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. Model ini kemudian dikembangkan menjadi tes diagnostik bertingkat dua (two-tier diagnostic test). Dalam model ini, setiap item terdiri dari dua tingkat soal. Bagian pertama dari setiap item pilihan ganda merupakan suatu pertanyaaan dengan dua sampai lima pilihan jawaban. Bagian kedua terdiri dari beberapa pilihan jawaban yang menjadi alasan pemilihan jawaban pada bagian pertama. Pada bagian kedua ini terdapat jawaban yang benar dan beberapa jawaban yang mengindentifikasikan miskonsepsi siswa.
Tes diagnostik bertingkat dua ini digunakan untuk mengidentifikasikan miskonsepsi siswa dalam batas dan konteks yang jelas. Tes ini dapat digunakan secara berulang dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pemberian skor hasil tes pun lebih mudah, sehingga identifikasi miskonsepsi lebih mudah dilakukan. Beberapa ahli miskonsepsi telah menggunakan model tes ini untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa.
Dalam mengidentifikasikan miskonsepsi, data yang diberikan oleh siswa dikategorikan menjadi tiga kelompok konsepsi, yaitu : Paham, Miskonsepsi dan Tidak Paham. Paham dikategorikan jika kedua tingkat jawaban, baik itu tingkat pertama dan tingkat kedua, memperlihatkan respon yang benar. Miskonsepsi dikategorikan jika siswa memberikan respon yang benar pada tingkat pertama namun memberikan respon yang salah pada tingkat kedua atau siswa memberikan respon salah pada tingkat pertama akan tetapi memberikan respon yang benar pada tingkat kedua. Tidak paham dikategorikan jika siswa tidak memberikan respon atau memberikan respon yang tidak benar pada kedua tingkat jawaban.
23 komentar:
mbak two tier multiple choice ini ada bukunya ga?saya untuk skripsi..,ohon sharing..terima kasih
kalo bukunya saya belum punya, masih sedang dalam tahap mencari. Saya membahas ini berdasarkan beberapa jurnal penelitian yang sudah saya dapatkan ketika penyusunan tesis saya. Kebetulan tesis saya mengenai miskonsepsi yang dalam pengumpulan datanya menggunakan tes ini.
Mohon maaf jika saya belum bisa banyak membantu..
Iya mbak..
Saya lagi menyusun skripsi ttg tes ini..kira2 bisa mbak jalan tanpa buku?cuma bermodal jurnal2?
Mohon bimbinganny..:)
Menurut saya itu tergantung pembimbing dan bagaimana peraturan di program studi masing-masing. Kalau tidak mempermasalahkan mengenai ini, saya rasa akan aman-aman saja.
mbak punya contoh two tier multiple choice itu gimana?? sya sedang ngajuin tema skripsi ni ^ ^..mohon bantuanya mbak
kebetulan saya juga pake tes ini buat tambahan instrumen di penelitian s2 saya, contohnya seperti yg ada di gambar, kalo memang adek mau, saya bisa kirimkan ke emailnya, tapi tes saya ini berhubungan dengan mata pelajaran kimia di SMA.
assalamu'alaikum,,,sy jg mencoba menganalsis jurnal internasional mengenai ini,,bs mba' berbagi bagiamna bentuk istrumen yg telah d buat? Thank's,,
wa'alaikumsalam..
instrumen yg saya buat berhubungan dengan mata pelajaran kimia SMA, kalau memang mba' mau, bisa saya kirimkan lwt email...
mbak boleh minta instrumen yang mbak buat ga?kisi-kisi soalnya juga..makasih
tes diagnostik two-tier ini telah digunakan disekolah2 SMA atau belum? atau baru hanya sebatas penelitian saja? Trims
#skripsi saya juga mengkaji tes diagnostik two tier pada materi kimia laju reaksi
#V na 0907: maaf mbak, saya baru aktif lagi menggunakan blog ini, boleh mbak, nanti saya emailkan, kalo boleh nanti mbak kirimkan emailnya ke saya. Trims mbak..
#nurkes: sepengetahuan saya, sudah ada sekolah2 SMA yang menggunakan tes ini, terutama di daerah saya, karna tes ini dapat digunakan oleh guru untuk menganalisis kemampuan kognitif siswa. Untuk daerah lain saya masih belum pasti, tapi tes ini akan sangat membantu jika digunakan sebagai ulangan harian di sekolah. Trims
assalamu'alaikum... mbak saya ini mau ngajuin skripsi tapi masih bingung.... baru mengenal tes diagnostik two-tier baru - baru ini. apa mungkin bisa minta filenya supaya ada gambaran? makasih mbak. wassalamu'alaikum...
Rizqi Amelia, saya ada beberapa artikel tentang tes diagnostik ini. Jika mbak Rizqi mau, saya bisa kirimkan filenya ke mbak Rizqi. Tolong kirimkan emailnya ke saya.. tq
mbak mau tanya punya jurnal tentang test diagnostik gak..mohon bantuannya kalau ada bolehkah saya minta alamat webnya atau minta filenya...terimakasih atas bantuannya
assalamualaikum mba, saya mahasiswa yang mau ngambil jdul skripsi ini tapi saya bingung bagaimana membuat instrumentnya. mhon bimbingannya mba... kalo boleh saya minta file contoh instrument punya mba.. email saya hapsarivivi.wulandari@yahoo.com terimakasih...
Saya mau tanya mba, cara dapetin template blog ini dari mana ya? trims
Assalamu'alaikum Mbak. Mhon bantuannya, sy jg sdang ajukan judul skripsi ttg two-tier, butuh tmbahan referensi. Sdkit msih bingung mngenai instrumen dan kalau ada yg berbeda ttg teknik penilaian mhon dijelaskan. Jika bsa membantu, mhon dikirimkan contoh instrumen yg sudh dibuat untuk tesisnya. Trims
email sy:
heru.majdi@gmail.com
Terima kasih.
assalamualaikum mbak, saya lagi mengajukan penelitian tapi saya bingung metode apa yang bagus digunakan dalam pembelajaran kimia sma.
kalu untuk three tier ad mba?
ka kalo tes untuk mengetahui miskonsepsi siswa bagaimana contohnya.. saya bingung buat soal tes nya ka.. buat latar belakang skripsi saya ka.. mohon bantuannya ya ka
Contohnya spt yg ada di gambar saya ini de... tesnya dua tingkat, dalam artian siswa akan menjawab soal beriringan dengan alasan ia memilih jawaban tersebut. Jika siswa menjawab betul tetapi alasan yg dipilihnya salah, bisa jd siswa mengalami miskonsepsi.
tes ini bisa dugunakan untuk ilmu sosial apa idak ?
Posting Komentar