RSS

Referensi Part 1

Berikut ini adalah macam-macam buku kimia yang cocok dijadikan sebagai referensi tambahan ataupun sebagai bahan bacaan. Mudah-mudahan bermanfaat..


A Comprehensive Treatise on Inorganic and theoretical Chemistry


Advanced Organic Chemistry Part A- Structure and Mechanisms


Analytical Biochemistry


 Biochemistry Demystified



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

I'll Be . . .


I’ll be . . .

The strands in your eyes that color them wonderful
Stop me and steal my breath
Emeralds from mountains thrust toward the sky
Never revealing their depth
Tell me that we belong together
Dress it up with the trappings of love
I'll be captivated
I'll hang from your lips
Instead of the gallows of heartache that hang from above 



I'll be your crying shoulder
I'll be love suicide
I'll be better when I'm older
I'll be the greatest fan of your life

Rain falls angry on the tin roof
As we lie awake in my bed
You're my survival, you're my living proof
My love is alive not dead
Tell me that we belong together
Dress it up with the trappings of love
I'll be captivated I'll hang from your lips
Instead of the gallows of heartache, that hang from above 



I've been dropped out, burned up, fought my way back from the dead
Tuned in, turned on, Remembered the things that you said 


Edwin McCain

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Buku Kimia Sekolah Elektronik (BSE) Kelas XII


Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam - Budi Utami dkk, download

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Buku Kimia Sekolah Elektronik (BSE) Kelas XI


Panduan Pembelajaran Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI - Suwardi dkk, download

Kimia 2 Kelas XI SMA/MA - Siti Kalsum dkk, download

Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam - Budi Utami dkk, download

Memahami Kimia 2 SMA/MA Untuk Kelas XI - Irvan Permana, download

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Buku Kimia Sekolah Elektronik (BSE) Kelas X


Kimia Untuk SMA/MA Kelas X - Budi Utami dkk ,download

Kimia: Mengkaji Fenomena Alam Untuk SMA/MA Kelas X - Arifatun Anifah Setyawati, download

Memahami Kimia SMA/MA Untuk Kelas X - Irvan Permana, download
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Mungkin


Mungkin

mengapa ini harus terjadi
kau berhenti di hati ini
saat ku ada yang memiliki
mengapa ini harus terjadi


ku tak mau menyakitinya
tapi ku tak mau kehilangan dirimu

mungkin aku harus melepaskanmu
mungkin aku harus lupakanmu
ku tak tahu, ku tak tahu, mungkin


mengapa ini harus terjadi
kau berhenti di hati ini


ku tak mau menyakitinya
tapi ku tak mau kehilangan dirimu



mungkin aku harus melepaskanmu
mungkin aku harus lupakanmu
ku tak tahu, ku tak tahu, mungkin

mungkin aku harus melepaskanmu
mungkin aku harus lupakanmu
ku tak tahu, ku tak tahu, mungkin


Ardina Rasti..

Download audionya disini 

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Serunya Belajar dengan Model Make A Match


Model Pembelajaran Make a Match artinya model pembelajaran Mencari Pasangan. Setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban), lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang. Suasana pembelajaran dalam model pembelajaran Make a Match akan riuh, tetapi sangat asik dan menyenangkan.
Langkah-langkah pembelajaran Make a Match adalah sebagi berikut :
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Artinya siswa yang kebetulan mendapat kartu ‘soal’ maka harus mencari pasangan yang memegang kartu ‘ jawaban soal’ secepat mungkin. Demikian juga sebaliknya.
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
  7. Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban jatuh ke semua siswa.
  8. Kesimpulan/penutup.
Demikianlah, mudah-mudahan postingan ini dapat menambah khasanah pembelajaran kita sehingga pembelajaran yang dirancang Bapak/Ibu Guru dapat lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Belajar dengan Mind Map


Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.

Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah.

Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan cara kerja Peta Pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.

Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada dibawah ini, yaitu:
1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari senyawa karbon sederhana, maka tema utamanya adalah hidrokarbon
2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama
Dari tema utama “Hidrokarbon”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari : rumus umum, isomer, reaksi, penggolongan, jenis ikatan, dll
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang “miskin warna”.
4. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Pengolahan Data dalam Penelitian Kuantitatif

Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal, ordinal, interval atau rasio. Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, tranformasi data (coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-masing obyek untuk setiap variabel yang diteliti.

1. Pengeditan data (Editing)
Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.
Contoh kegiatan dalam pengeditan data adalah pemeriksaaan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Aspek-aspek yang perlu diperiksa antara lain kelengkapan responden dalam mengisi setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Jika pengisian belum lengkap, peneliti dapat meminta responden untuk mengisinya kembali. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, sebaiknya kuesioner tersebut tidak digunakan untuk kepentingan analisis data. Aspek lain yang harus diperiksa adalah konsistensi responden dalam hal pengisian kuesioner. Misalnya, ketika ditanyakan tentang status perkawinan responden memberikan jawaban belum kawin, akan tetapi ketika ditanya jumlah anak responden menjawab 2 orang. Dari kedua jawaban tersebut, terlihat inkonsistensi dalam memberikan jawaban. Artinya, terdapat salah satu jawaban yang salah. Hal-hal seperti inilah yang perlu dicermati pada tahap pengeditan data.

2. Coding dan transformasi data 
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor). Kuantikasi atau transformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan memberikan skor terhadap setiap jenis data dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam skala pengukuran.

3. Tabulasi data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Pemisahan tabel akan menyulitkan peneliti dalam proses analisis data.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

If Your Heart's Not In It


IF YOUR HEART'S NOT IN IT

I'm missing you
Even though you're right here by my side
Cause lately it seems
The distance between us is growing too wide


I'm so afraid that you're saying it's over
The last thing that I wanna hear

But if your heart's not in it for real
Please don't try to fake what you don't feel
If love's already gone
It's not fair to lead me on
 
Cause I would give the whole world for you
Anything you ask of me I'd do
But I won't ask you to stay
I'd rather walk away
If your heart's not in it

You say that you love me
But baby sometimes
You're just saying the words
If you've got somethin' to tell me
Don't keep it inside
Let it be heard
How I wish I could take us back in time
But it's gone too far now we can't rewind





download audionya disini . . .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Penelitian Kualitatif

1.      Tujuan penelitian kualitatif
Tujuan penelitian kualitatif adalah menemukan makna di balik perilaku orang. Penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang dilakukan pada latar alamiah (apa adanya) atau pada konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan karena secara alamiah, penelitian ini menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami apabila dipisahkan dari konteksnya (suatu kesatuan). Ada beberapa asumsi yang mendasari hal tersebut, yaitu: tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubungan penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk keperluan pemahaman, konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya yang berarti bahwa suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan, dan sebagai struktur nilai kontekstual bersifat determinatif terhadap apa yang akan dicari. Dengan adanya penelitian ini dilakukan secara alamiah, maka objek penelitian yang mungkin untuk diteliti adalah manusia dengan segala sifat dan perilakunya. Ketika dilakukan penelitian terhadap salah seorang manusia, maka secara tidak langsung diakhir penelitian, peneliti akan menemukan makna tertentu dibalik semua sifat dan perilaku orang yang telah diteliti. Oleh sebab itu, penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang menuntut suatu kesatuan yang harus dapat dipahami.

2.      Paradigma penelitian kualitatif
a.       Hakikat kenyataan
Pada penelitian kualitatif, terdapat kenyataan yang dibentuk secara jamak / ganda yang hanya dapat diteliti secara holistik, yang artinya penelitian terhadap kenyataan jamak / ganda ini mau tidak mau akan berdivergensi (setiap penelitian tidak menimbulkan lebih banyak pernyataan daripada jawaban) sehingga pengontrolan dan peramalan tidak dikehendaki, hasil dapat dicapai walaupun dalam beberapa tingkatan pengertian.
b.      Hubungan peneliti dengan yang diteliti
Pada penelitian kualitatif, peneliti dan objek tang diteliti berinteraksi sehingga saling mempengaruhi satu dengan lainnya, yang artinya peneliti dan yang diteliti tidak dapat dipisahkan.
c.       Kemungkinan generalisasi
Pada penelitian kualitatif, tujuan penelitian itu sendiri adalah mengembangkan tubuh pengetahuan yang idiografik dalam bentuk hipotesis kerja yang memberi gambaran tentang kasus perorangan.
d.      Kemungkinan hubungan kausalitas
Pada penelitian kualitatif, seluruh kebulatan (entitas) berada dalam keadaan saling mempertajam secara simultan sehingga tidak mungkin membedakan penyabab dari akibat.
e.         Peran dari nilai
Pada penelitian kualitatif, penelitian terikat oleh nilai, paling tidak dalam cara yang lain, yaitu dalam lima cara sebagai berikut:
  • Penelitian dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti sebagai yang dinyatakan dalam pemilihan masalah dan dalam menyusun kerangka, mengikat, dan memfokuskan masalah itu
  • Penelitian dipengaruhi oleh pemilihan paradigma yang membimbing ke arah penentuan masalah
  • Penelitian dipengaruhi oleh pemilihan teori substantif yang dimanfaatkan guna membimbing pengumpulan dan analisis data serta penafsiran penemuan
  • Penelitian dipengaruhi oleh nilai-nilai yang berbeda dalam konteks
  • Penelitiannya beresonansi nilai (penguatan) dan berdisonansi nilai (bertentangan)

3.      Jenis Penelitian
·      Generik
Jenis penelitian ini diturunkan dari konsep-konsep, model-model, dan teori-teori dari psikologi dan sosiologi. Penelitian ini mengidentifikasi pola-pola berulang dalam bentuk kategori-kategori atau temuan-temuan.
·      Etnografi
Jenis penelitian ini memfokuskan kepada kelompok masyarakat atau budaya. Penelitian ini mendeskripsikan kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap-sikap yang menstruktur tingkah laku dalam kelompok.
·      Fenomenologis
Jenis penelitian ini berkenaan dengan eseensi/struktur dasar dari fenomena, sehingga data utama dalam penelitian ini adalah pengalaman langsung peneliti bersama partisipan.

4.      Situasi sosial
Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus masuk ke dalam setting sosial yang berupa situasi sosial. Maksudnya: dalam melaksanakan penelitian dengan jenis penelitian kualitatif, peneliti harus masuk ke dalam kondidi dan situasi orang-orang yang diteliti karena penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna di balik perilaku orang. Akibatnya peneliti sendiri harus merasakan keadaan orang yang diteliti dan secara tidak langsung peneliti akan masuk ke dalam keadaan atau situasi sosial orang tersebut dan akan mudah dalam membuat laporan hasil penelitian dengan adanya peneliti masuk ke dalam situasi sosial yang diteliti
Jenis-jenis situasi sosial:
a.       Single (tunggal), dalam situasi tunggal ini, yang ada hanya 1 orang pelaku, 1 kegiatan dan 1 tempat
b.      Multi (jamak), dalam situasi jamak ini, ada beberapa orang dalam situsi yang berbeda yang disebut dengan networks of social situstions, ada kegiatan yang dilakukan disatukan dalam satu tempat yang disebut dengan clusters of social situations, dan ada kegiatan yang dilakukan sama tetapi tempet melakukan kegiatan ini berbeda yang disebut dengan social situations with similar activities.

5.      Metode penelitian
a.       Observasi-partisipasi
Berdasarkan peran peneliti sebagai pengamat, observasi-partisipasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu
Complete participant
Pengamat dalam hal ini menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamatinya. Dengan demikian ia dapat memperoleh informasi apa saja yang dibutuhkannya, termasuk yang dirahasiakan sekalipun sehingga tidak ada dokumentasi sama sekali saat kegiatan ini dilaksanakan. Pada tindak lanjutnya, dokumentasi ditulis lengkap segera setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
#  Participant as observer
Peranan peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta tetapi melakukan fungsi pengamatan. Ia sebagai anggota pura-pura, jadi tidak melebur dalam arti sesungguhnya. Peranan demikian masih membatasi para subjek menyerahkan dan memberikan informasi terutama yang bersifat rahasia. Dokumentasi saat kegiatan dilaksanakan berupa catatan yang bersifat sketsa dan setelah selesai kegiatan, sketsa ini dikembangkan dalam tulisan dengan lengkap.
#   Observer as participant
Peranan pengamat secara terbuka diketahui oleh umum bahkan mungkin ia atau mereka disponsori oleh para subjek. Karena itu maka segala macam informasi termasuk rahasia sekalipun dapat dengan mudah diperolehnya. Dokumentasi saat kegiatan dilaksanakan berupa catatan yang bersifat sketsa dan setelah selesai kegiatan, sketsa ini dikembangkan dalam tulisan dengan lengkap.
#   Complete observer
Biasanya hal ini terjadi pada pengamatan sesuatu eksperimen di laboratorium yang menggunakan kaca sepihak (one way screen). Peneliti dengan bebas mengamati secara jelas subjeknya dari belakang kaca sedang subjeknya sama sekali tidak mengetahui apakah mereka sedang diamati. Dokumentasi saat kegiatan dilakukan dapat berupa rekaman (audio) secara kontiniu saat observasi dilakukan.
b.      Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Ada bermacam-macam cara pembagian jenis wawancara, yaitu
#  Cara pembagian yang dikemukakan oleh Patton:
o    Wawancara pembicaraan informal
Pada jenis wawancara ini, pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pada pewawancara itu sendiri, jadi bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Suasana dalam wawancara sama seperti suasana pembicaraan dalam kehidupan sehari-hari.
o    Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara
Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan, tidak perlu ditanyakan secara berurutan.
o    Wawancara baku terbuka
Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara penyajiannya pun sama untuk setiap responden. Keluwesan mengadakan pertanyaan pendalaman terbatas, dan hal itu bergantung pada situasi wawancara dan kecakapan pewawancara.
#  Cara pembagian yang dikemukakan oleh Guba:
o  Wawancara oleh tim atau panel
Wawancara oleh tim berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seorang yang diwawancarai. Di pihak lain, seorang pewawancara dapat saja memperhadapkan dua orang atau lebih yang diwawancarai sekaligus, yang dalam hal ini dinamakan panel.
o  Wawancara tertutup dan wawancara terbuka
Pada wawancara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka diwawancarai. Mereka tidak mengatahui tujuan wawancara. Sedangkan di dalam penelitian kualitatif sebaiknya digunakan wawancara terbuka yang para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan tujuan wawancara itu.
o  Wawancara riwayat secara lisan
Jenis ini adalah wawancara terhadap orang-orang yang pernah membuat sejarah atau yang membuat karya ilmiah besar, sosial, pembangunan, perdamaian, dan sebagainya. Maksud wawancara ini ialah untuk mengungkapkan riwayat hidup, pekerjaannya, kesenangannya, ketekunannya, pergaulannya dan lain-lain.
o  Wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja. Sedangkan wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan yang terstruktur. Wawancara semacam ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal
Jika pewawancara hendak mempersiapkan suatu wawancara, ia perlu membuat beberapa keputusan. Keputusan itu berkenaan dengan pertanyaan apa yang pertu ditanyakan. Ada beberapa jenis pertanyaan yang mana setiap pertanyaan yang diajukan akann terkait dengan salah satu pertanyaan lainnya, yaitu
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman atau perilaku
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat atau nilai
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
  • Pertanyaan tentang pengetahuan
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan indera
  • Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
c.       Dokumen
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumen dapat dibagi dua, yaitu:
#  Dokumen pribadi
Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Maksud mengumpulkan dokumen pribadi ialah untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian. Jenis-jenis dokumen pribadi diantaranya adalah buku harian, surat pribadi, dan otobiografi.
#  Dokumen resmi
Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, atau aturan lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. Sedangkan dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan ooleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa. Dokumen eksternal dapat dimanfaatkan untuk menelaah konteks sosial, kepemimpinan, dan lain-lain.

6.      Penjaminan keabsahan data
a.    Perpanjangan keikutsertaan (prolonged engagement)
Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal itu dilakukan, maka akan membatasi:
·           gangguan dari dampak peneliti pada konteks
·           kekeliruan (biases) peneliti
·           mengkonpensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat
Perpanjangan keiktsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, karena:
·           Peneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya akan banyak mempelajari kebudayaan, dapat menguji ketidakbenaran informasi yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun responden.
·           Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data
·           Perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri
b.   Ketekunan (persistensi)
Ketekunan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan ini bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal ini berarti bahwa peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian ia menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa.
c.    Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya disamping tiga teknik pemeriksaan lainnya yaitu: pemanfaatan metode, penyidik, dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Pada triangulasi dengan metode, terdapat dua strategi, yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan teknik hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Teknik triangulasi jenis ketiga ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Teknik triangulasi jenis terakhir adalah triangulasi dengan teori. Teknik ini berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Jadi, triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.
  
7.      Analisis data
Langkah-langkah analisis data dari:
a.    Miles & Huberman
#  Pengumpulan data
Data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian kata. Data ini telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari, dokumen, pita rekaman, dan lain-lain), dan yang biasanya diproses kira-kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas.
#  Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung baik itu sebelum data terkumpul, selama pengumpulan data bahkan berlanjut terus sampai penelitian lapangan selesai dilaksanakan dan laporan lengkap tersusun. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
#  Penyajian data
Penyajian data dilakukan setelah selesai melaksanakan pnelitian. Data dapat disajikan dalam bentuk teks, matriks, grafik, jaringan, dan bagan semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
#  Menarik kesimpulan
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian sari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan suatu salinan temuan dalam seperangkat data yang lain.
b.   Teknik komparatif-konstan
Dinamakan teknik komparatif-konstan karena dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu data dengan data yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori lain. Secara umum proses analisis datanya mencakup:
#  Reduksi data, langkah-langkahnya:
  • Identifikasi satuan (unit), yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.
  • Membuat coding, berarti memberikan kode kepada setiap satuan agar tetap dapat ditelusuri data/satuannya berasal dari mana.
#  Kategorisasi data (upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan), langkah-langkahnya:
  • Menyususn kategori.
  • Setiap kategori diberi nama yang disebut label.
#  Sintesisasi, langkah-langkahnya:
  • Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya.
  • Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama/label lagi.
#  Menyusun hipotesis kerja
Hal ini dilakukan dengan jalan merumuskan suatu pernyataan yang proporsional. Hipotesis kerja ini sudah merupakan teori substantif (yaitu teori yang berasal dan masih terkait dengan data)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)