RSS

Mari Memulai Belajar Dengan Berbasis Masalah ...

 

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) bertujuan membantu siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik dan menjadi pelajar yang mandiri. Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan, autentik, krerjasama dan menghasilkan karya peragaan.

Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan ketrampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang mandiri.

Lima langkah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
1.    Orientasi siswa kepada masalah : guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
2.   Mengorganisasikan siswa untuk belajar : guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3.   Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok : guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,  melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4.   Mengembangkan dan menyajikan hasil karya : guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan video dan model dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya
5.   Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan



Pelaksanaan Pembelajaran Bedasarkan Masalah
1.    Tugas Perencanaan. Pembelajaran Bedasarkan Masalah memerlukan banyak perencanaan seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya.
    • Penetapan Tujuan. Pertama mendiskripsikan bagaimana pembelajaran berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu tercapainya tujuan-tujuan tertentu  misalnya ketrampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa dn membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri 
    • Merancang situasi masalah. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah guru memberikan kebebasan siswa untuk memilih masalah yang akan diselidiki, karena cara ini meningkatkan motivasi siswa. Masalah sebaiknya otentik, mengandung teka-teki dan tidak terdefinisikan secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
    • Organisasi sumber daya dan rencana logistik. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah guru mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan keperluan untuk keperluan penyelidikan siswa karena dalam model pembelajaran ini dimungkinkan siswa bekerja dengan beragam material dan peralatan, pelaksanaan dapat dilakukan didalam maupun diluar kelas.
2.   Tugas interaktif 
o    Orientasi siswa pada masalah. Siswa perlu memahami bahwa pembelajaran berdasarkan masalah adalah kgiatn penyelidikan terhadap masalah-masalah yang penting dan untuk menjadi pelajar yang mandiri. Oleh karena itu cara yang baik dalam menyajikan masalah adalah dengan menggunakan kejadian-kejadian yang mencengangkan dan menimbulkan misteri sehingga merangsang untuk memecahkan masalah tersebut
o    Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa memerlukan bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar  kooperatif juga berlaku untuk mengorrganisasikan siswa kedalam kelompok pembelajaran berdasarkan masalah
o    Membantu penyelidikan mandiri  dan kelompok. (1) guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat siswa memimikirkan masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah sehingga siswa diajarkan menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk memecahkan masalah tersebut.  (2) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya ide-ide tersebut (3) Puncak kegiatan pembelajaran berdasarkan masalah adalah penciptaan dan peragaan sepertiposter, videotape dsb
3.   Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri dan ketrampilan penyelidikan yang mereka gunakan.

Asesmen dan evaluasi
Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya terbatas dengan tes tulis, tetapi termasuk menemukan prosedur penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan siswa. Dalam pembelajaran berbasis masalah guru berperan dalam mengembangkan aspek kognitif dan metakognitif siswa, bukan sekedar sumber pengetahuan dan penyebar informasi. Di samping itu siswa bukan sebagai pendengar yang pasif tetapi berperan aktif sebagai problem. Peran guru, siswa dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut:

Guru sebagai pelatih
Siswa sebagai problem solver
Masalah sebagai awal tantangan dan motivasi
* Asking about thinking ( bertanya tentang pemikiran)
* memonitor pembelajaran
* probbing ( menantang siswa untuk berfikir )
* menjaga agar siswa terlibat
* mengatur dinamika kelompok
* menjaga berlangsungnya proses
* peserta yang aktif
* terlibat langsung dalam pembelajaran
* membangun pembelajaran
* menarik untuk dipecahkan
* menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari


Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah secara ringkas sebagai berikut:
1.    Tugas Perencanaan
Sesuai hakekat interaktifmya pembelajaran berbasis masalah  membutuhkan banyak perencanann seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya.
a.   Penetapan tujuan
Pertama kali mendiskripsikan bagaimana pembelajaran berbasis masalah direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan seperti ketrampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa dan membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Hendaknya difikirkan dahulu dengan matang tujuan yang hendak dicapai sehingga dapat dikomunikasikan dengan jelas kepada siswa
b.   Merancancang situasi masalah yang sesuai
Beberapa guru dalam pembelajaran berbasis masalah  memberikan siswa suatu kelleluasaan dalam memilih masalah untuk diselidiki karena cara ini dapat meningkatkan motivasi siswa. Situasi masalah yang baik seharusnya autentik (berdasarkan pada pengalaman dunia nyata siswa), mengandung teka-teki dan tidak terdefinisis secara ketat memungkinkan kerjasama, bermakna bagi siswa, konsisten dengan tujuan kurikulum.
c.   Organissasi sumber daya dan rencana logistik
Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dimungkinkan bekerja dengan berbagai material dan peralatan, dan pelaksanaannya bias dilakukan di dalam kelas, bias juga di perpustakaan dan laboratorium, bahkan dapat pula dilakukan diluar sekolah. Oleh karena itu tugas mengorganisasikan sumberdaya dan merencanakan kebutuhan untuk penyelidikan siswa harus menjadi tugas perencanaan yang utama bagi guru yang menerapkan model pembelajaran ini

2.   Tugas Interaktif
a.   Orientasi siswa pada masalah
Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berbasis masalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah yang penting dan untuk menjadi pembelajaran yang mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan masalah untuk sebuah pelajaran dalam pembelajaran berbasis masalah  adalah dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan yang dapat menimbulkan misteri dan keinginan untuk memecahkan masalah.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berbasis masalah  diperlukan pengembangan ketrampilan kerja sama di anatara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan dengan hal tersebut siswa mememerlukan bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan.
c.   Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
·         Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber,siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya
·         Guru mendorong siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber,siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Selama tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu siswa
·         Puncak proyek-proyek pembelajaran berbasis masalah adalah penciptaan danperagaan artifak seperti laporan, poster, model-model fisik dan videotape. Tugas guru pada tiap akhir pembelajaran berbasis masalah  adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir mereka sendiri, dan ketrampilan penyelidikan yang mereka gunakan.

Penilaian pada pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada proses dengan tujuan untuk menilai ketrampilan berkomunikasi, bekerjasama, penerimaan siswa terhadap tanggung jawab belajar, kemampuan belajar bagaimana belajar (learning to learn), penyelesaian dan penggunaan sumber serta pengembangan ketrampilan memecahkan masalah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Apa Itu 'Chemistry Triangel'?

Menurut Chang (2005), ilmu kimia merupakan “ilmu tentang sifat-sifat zat, perubahan zat, hukum dan prinsip yang menggambarkan perubahan zat, serta konsep-konsep dan teori-teori yang menafsirkan atau menjelaskan perubahan zat.” Berdasarkan pengertian ini bahan kajian ilmu kimia meliputi diantaranya sifat-sifat zat termasuk struktur zat, perubahan zat (reaksi kimia), hukum, prinsip dan teori. Bahan kajian tersebut pada dasarnya terdiri atas konsep-konsep. Masing-masing konsep, akan berkaitan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, untuk mempelajari ilmu kimia harus dimulai dari pemahaman tentang konsep agar kaitan antara satu konsep dengan konsep lain dapat dipahami juga

Konsep-konsep dalam ilmu kimia sebagian besar bersifat abstrak. Nahum (2004:302) menyatakan bahwa “Chemical concept are very abstract and students find it difficult to explain chemical phenomena by using this concept.” Selain itu, Chandrasegaran (2007:294) juga mengemukakan bahwa konsep-konsep dalam ilmu kimia direpresentasikan ke dalam tiga level representasi sebagai berikut ini.
a.  Representasi  makroskopik merupakan representasi terhadap fenomena yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari ketika seseorang mengamati perubahan yang terjadi pada sifat-sifat zat. Contohnya adalah perubahan warna, pH larutan, terbentuknya gas dan endapan saat reaksi kimia, dan lain-lain.
b.    Representasi submikroskopik (molekular) adalah penjelasan mengenai fenomena pada level partikel (atom, molekul atau ion).
c.          Representasi simbolik (lambang) merupakan representasi yang melibatkan simbol-simbol, rumus, persamaan, model-model dan lambang zat kimia.

Ketiga level representasi ini saling berkaitan dan merupakan karakter penting dalam pembelajaran ilmu kimia.



Gambar 1. Pemahaman Konseptual Kimia : Suatu Model Pembelajaran



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Parameter dan Non-parameter Uji Statistik


1.      Uji normalitas (distribusi normal)
Untuk menguji normalitas, digunakan uji Liliefors terhadap tes hasil belajar pada kedua kelas sampel. Kedua kelas akan terdistribusi normal apabila nilai perhitungan (L0) lebih kecil dari nilai pada tabel (Ltabel).

2.      Uji homogenitas variansi (homogenitas variansi)
Uji homogenitas yaitu seragam atau tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Tujuan melakukan uji homogenitas adalah untuk melihat apakah kelas sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak (terdistribusi secara homogen atau tidak). Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi.
Cara untuk menentukan homogenitas sampel adalah dengan uji-F, dimana F dapat dicari dengan rumus:

                        dimana:
                                    F = perbandingan antara variansi terbesar dan terkecil
                                    s12 = variansi terbesar
                                    s22 = variansi terkecil
Jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel, maka kelas sampel terdistribusi homogen (mempunyai variansi yang homogen).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Deskripsi dan Ukuran Data dalam Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif biasanya berkenaan dengan sekolompok data. Deskripsi data yang memperlihatkan karakteristik atau ukuran sekelompok data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif. Tujuannya adalah memperoleh gambaran umum mengenai data atau skor variabel yang diukur. Teknik analisis yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data antara lain: (1) Ukuran pemusatan data (rata-rata, median, dan modus), serta (2) Ukuran penyebaran data (rentang, simpangan baku, dan varians).
1.      Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor dalam suatu kelompok data. Terdapat tiga jenis ukuran kecenderungan pemusatan data (central tendency) yang sering digunakan dalam mendeskripsikan data kuantitatif yaitu rata-rata, media, dan modus. Ukuran tersebut sering digunakan untuk menggambarkan karakteristik kelompok data tanpa harus menunjukkan semua data yang ada dalam kelompok tersebut.
a.       Modus
Modus (mode) adalah data yang paling sering muncul pada suatu distribusi dalam satu kelompok data. Modus dapat digunakan pada data yang berskala nominal, ordinal, interval dan rasio. Jika datanya berbentuk ordinal dapat digunakan ukuran median.
b.      Median
Median atau nilai tengah diperoleh dengan cara mengurutkan data mulai dari skor terkecil sampai tertinggi dalam satu kelompok kemudian dicari nilai tengahnya. Jika jumlah anggota kelompoknya ganjil misalnya 9, maka median adalah skor pada urutan ke 5. Jika jumlah anggota kelompoknya genap misalnya 10, maka median adalah skor hasil penjumlahan skor urutan ke 5 dan ke 6 dibagi dua.
c.       Rata-rata
Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam satu kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Rumus aljabar untuk perhitungan rata-rata adalah:
                        dimana:
                                    X = skor / nilai
                                    N = jumlah anggota kelompok

2.      Ukuran penyebaran data
Penjelasan keadaan sekelompok data dapat pula didasarkan pada ukuran penyebarannya atau variasinya. Sebaran data menunjukkan variasi data secara keseluruhan dilihat dari nilai tengahnya (rata-ratanya). Ukuran penyebaran data biasanya dilakukan dengan melihat rentang skor (kisaran data), variansi, dan simpangan baku (standard deviation).
a.       Rentangan
Rentang diperoleh dengan cara mengurangi data terbesar dengan data terkecil dalam satu kelompok data.
b.      Variansi
Variansi yang diberi simbol (s2) dapat menjelaskan homogenitas suatu kelompok. Semakin kecil variansi maka semakin homogen data dalam kelompok tersebut. Sebaliknya, semakin besar variansi maka maka makin heterogen data dalam kelompok tersebut. Variansi dari sekelompok data sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
                         dimana:
                                    s2 = variansi
                                    N = jumlah anggota kelompok
                                    X = skor / nilai

c.       Simpangan baku (standar deviasi)
Simpangan baku atau standar deviasi yang diberi simbol (s) adalah akar varians (s2). Simpangan baku memiliki fungsi yang sama dengan variansi dalam menjelaskan sekelompok data. Rumus untuk menghitung simpangan baku adalah:

                        dimana:
                                    s  = simpangan baku
                                    N = jumlah anggota kelompok
                                    X = skor / nilai

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Referensi Part 1

Berikut ini adalah macam-macam buku kimia yang cocok dijadikan sebagai referensi tambahan ataupun sebagai bahan bacaan. Mudah-mudahan bermanfaat..


A Comprehensive Treatise on Inorganic and theoretical Chemistry


Advanced Organic Chemistry Part A- Structure and Mechanisms


Analytical Biochemistry


 Biochemistry Demystified



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

I'll Be . . .


I’ll be . . .

The strands in your eyes that color them wonderful
Stop me and steal my breath
Emeralds from mountains thrust toward the sky
Never revealing their depth
Tell me that we belong together
Dress it up with the trappings of love
I'll be captivated
I'll hang from your lips
Instead of the gallows of heartache that hang from above 



I'll be your crying shoulder
I'll be love suicide
I'll be better when I'm older
I'll be the greatest fan of your life

Rain falls angry on the tin roof
As we lie awake in my bed
You're my survival, you're my living proof
My love is alive not dead
Tell me that we belong together
Dress it up with the trappings of love
I'll be captivated I'll hang from your lips
Instead of the gallows of heartache, that hang from above 



I've been dropped out, burned up, fought my way back from the dead
Tuned in, turned on, Remembered the things that you said 


Edwin McCain

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Buku Kimia Sekolah Elektronik (BSE) Kelas XII


Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam - Budi Utami dkk, download

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Buku Kimia Sekolah Elektronik (BSE) Kelas XI


Panduan Pembelajaran Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI - Suwardi dkk, download

Kimia 2 Kelas XI SMA/MA - Siti Kalsum dkk, download

Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam - Budi Utami dkk, download

Memahami Kimia 2 SMA/MA Untuk Kelas XI - Irvan Permana, download

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Buku Kimia Sekolah Elektronik (BSE) Kelas X


Kimia Untuk SMA/MA Kelas X - Budi Utami dkk ,download

Kimia: Mengkaji Fenomena Alam Untuk SMA/MA Kelas X - Arifatun Anifah Setyawati, download

Memahami Kimia SMA/MA Untuk Kelas X - Irvan Permana, download
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Mungkin


Mungkin

mengapa ini harus terjadi
kau berhenti di hati ini
saat ku ada yang memiliki
mengapa ini harus terjadi


ku tak mau menyakitinya
tapi ku tak mau kehilangan dirimu

mungkin aku harus melepaskanmu
mungkin aku harus lupakanmu
ku tak tahu, ku tak tahu, mungkin


mengapa ini harus terjadi
kau berhenti di hati ini


ku tak mau menyakitinya
tapi ku tak mau kehilangan dirimu



mungkin aku harus melepaskanmu
mungkin aku harus lupakanmu
ku tak tahu, ku tak tahu, mungkin

mungkin aku harus melepaskanmu
mungkin aku harus lupakanmu
ku tak tahu, ku tak tahu, mungkin


Ardina Rasti..

Download audionya disini 

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Serunya Belajar dengan Model Make A Match


Model Pembelajaran Make a Match artinya model pembelajaran Mencari Pasangan. Setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban), lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang. Suasana pembelajaran dalam model pembelajaran Make a Match akan riuh, tetapi sangat asik dan menyenangkan.
Langkah-langkah pembelajaran Make a Match adalah sebagi berikut :
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Artinya siswa yang kebetulan mendapat kartu ‘soal’ maka harus mencari pasangan yang memegang kartu ‘ jawaban soal’ secepat mungkin. Demikian juga sebaliknya.
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
  7. Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban jatuh ke semua siswa.
  8. Kesimpulan/penutup.
Demikianlah, mudah-mudahan postingan ini dapat menambah khasanah pembelajaran kita sehingga pembelajaran yang dirancang Bapak/Ibu Guru dapat lebih bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Belajar dengan Mind Map


Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.

Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah.

Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan cara kerja Peta Pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.

Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada dibawah ini, yaitu:
1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari senyawa karbon sederhana, maka tema utamanya adalah hidrokarbon
2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama
Dari tema utama “Hidrokarbon”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari : rumus umum, isomer, reaksi, penggolongan, jenis ikatan, dll
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang “miskin warna”.
4. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Pengolahan Data dalam Penelitian Kuantitatif

Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan gejala yang menjadi sasaran pengamatan penelitian. Data yang diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal, ordinal, interval atau rasio. Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi kegiatan pengeditan data, tranformasi data (coding), serta penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-masing obyek untuk setiap variabel yang diteliti.

1. Pengeditan data (Editing)
Pengeditan adalah pemeriksaan atau koreksi data yang telah dikumpulkan. Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah. Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau dengan cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat dihilangkan dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.
Contoh kegiatan dalam pengeditan data adalah pemeriksaaan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Aspek-aspek yang perlu diperiksa antara lain kelengkapan responden dalam mengisi setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Jika pengisian belum lengkap, peneliti dapat meminta responden untuk mengisinya kembali. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, sebaiknya kuesioner tersebut tidak digunakan untuk kepentingan analisis data. Aspek lain yang harus diperiksa adalah konsistensi responden dalam hal pengisian kuesioner. Misalnya, ketika ditanyakan tentang status perkawinan responden memberikan jawaban belum kawin, akan tetapi ketika ditanya jumlah anak responden menjawab 2 orang. Dari kedua jawaban tersebut, terlihat inkonsistensi dalam memberikan jawaban. Artinya, terdapat salah satu jawaban yang salah. Hal-hal seperti inilah yang perlu dicermati pada tahap pengeditan data.

2. Coding dan transformasi data 
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor). Kuantikasi atau transformasi data menjadi data kuantitatif dapat dilakukan dengan memberikan skor terhadap setiap jenis data dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam skala pengukuran.

3. Tabulasi data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Pemisahan tabel akan menyulitkan peneliti dalam proses analisis data.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

If Your Heart's Not In It


IF YOUR HEART'S NOT IN IT

I'm missing you
Even though you're right here by my side
Cause lately it seems
The distance between us is growing too wide


I'm so afraid that you're saying it's over
The last thing that I wanna hear

But if your heart's not in it for real
Please don't try to fake what you don't feel
If love's already gone
It's not fair to lead me on
 
Cause I would give the whole world for you
Anything you ask of me I'd do
But I won't ask you to stay
I'd rather walk away
If your heart's not in it

You say that you love me
But baby sometimes
You're just saying the words
If you've got somethin' to tell me
Don't keep it inside
Let it be heard
How I wish I could take us back in time
But it's gone too far now we can't rewind





download audionya disini . . .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)