RSS

Penggunaan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Kimia

          Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah membuka pandangan yang lebih luas, dan memberikan peluang yang lebih besar bagi masyarakat pendidikan untuk memanfaatkan berbagai produk teknologi dalam pembelajaran. Guru sebagai bagian dari masyarakat pendidikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan cara menciptakan suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik, yaitu dengan merancang media pembelajaran. Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan, serta kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan pola yang biasa dilakukan. Pemanfaatan media pembelajaran perlu di tingkatkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
Dalam kegiatan pembelajaran ada dua aspek yang penting, yakni metode mengajar, dan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu, atau pelengkap yang digunakan oleh guru dalam rangka berkomunikasi dengan siswa. Penggunaan media dalam mengajar memegang peranan penting untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Dengan menggunakan media, materi pelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Penggunaan komputer dibidang pendidikan sebagai media pembelajaran sudah mulai dimanfaatkan. Hal tersebut didukung oleh adanya laboratorium komputer di sekolah-sekolah. Komputer selain praktis dan mudah mengoperasikannya, juga dapat menyimpan berbagai informasi dalam bentuk digital, sehingga bila suatu waktu dibutuhkan, informasi yang diinginkan dapat ditampilkan kembali dilayar komputer. Komputer memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperti: CD player, video tape dan audio tape. Disamping itu komputer dapat merekam, menganalisis, dan memberi reaksi kepada respon yang diinput oleh pemakai atau siswa, sesuai dengan program yang dimilikinya. Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu berupa media sangat membantu aktifitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan hasil belajar siswa.  
           Pada pokok bahasan Pengenalan Ilmu Kimia misalnya, materinya ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat konkrit. Materi yang bersifat abstrak, seperti: komposisi atau unsur - unsur penyusun materi, bentuk struktur materi, sifat fisika, dan sifat kimia. Sedangkan materi yang bersifat konkrit, seperti: peralatan laboratorium dan praktikum sederhana. Untuk melihat materi yang bersifat abstrak ini, diperlukan suatu pemodelan yang menggambarkan gambaran yang jelas, ringkas, dan menarik, yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga materi kimia atau pelajaran kimia tersebut bagi siswa ada didalam kehidupannya. Dengan adanya pemodelan tersebut, siswa tidak merasa canggung dan takut untuk mempelajari kimia. Untuk materi yang bersifat konkrit, dibuatkan juga  suatu pemodelan, hal tersebut disebabkan oleh harga alat- alat laboratorium dan bahan- bahan kimia yang sangat mahal sehingga ada sekolah yang tidak mampu untuk membelinya.
            Selama ini yang digunakan sebagai media pembelajaran disekolah- sekolah salah satunya adalah buku. Didalam buku tersebut, semua materi  sudah lengkap, jelas dan dilengkapi juga dengan gambar- gambar bewarna yang menarik. Tapi, siswa tidak dapat melihat gerakan  atau animasi dari gambar yang terjadi. Salah satu media yang dapat menyampaikan materi kimia yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit adalah dengan menggunakan  CD interaktif. CD interaktif ini mempunyai keunggulan atau kelebihan, diantaranya adalah dapat dipakai secara berulang- ulang oleh guru  dan siswa dirumah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


A.      Kelarutan
Kelarutan (solubility) suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gram L-1 atau mol L-1. Bila sejumlah garam dapur (NaCl) dilarutkan ke dalam air dan ada sebagian garam yang tidak larut, maka larutan tersebut merupakan larutan jenuh karena sudah tidak dapat lagi melarutkan NaCl. Konsentrasi larutan jenuh di dalam larutan jenuh sama dengan kelarutannya.
B.       Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Senyawa-senyawa ion yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi partikel dasar pembentuknya yang berupa ion positif dan ion negatif. Bila ke dalam larutan jenuh suatu senyawa ion ditambahkan kristal senyawa ion, maka kristal tersebut tidak melarut dan akan mengendap. Kristal yang tidak larut ini tidak mengalami ionisasi. Bila ke dalam sistem tersebut ditambahkan air, maka endapan kristal tersebut akan segera terionisasi, dan sebaliknya bila air dalam larutan tersebut diuapkan maka ion-ion akan segera mengkristal. Dalam peristiwa tersebut terjadi sistem kesetimbangan antara zat padat dengan ion-ionnya di dalam larutan.
Sebagai contoh adalah larutan jenuh AgCl. Di dalam larutan jenuh tersebut, terdapat reaksi kesetimbangan
                 AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)
Dari reaksi kesetimbangan tersebut, maka dapat diperoleh harga tetapan kesetimbangan, yaitu:
                             K = [Ag+] [Cl-]
Pada larutan jenuh AgCl, konsentrasi ion Ag+ dan ion Cl- akan setara dengan harga kelarutan AgCl dalam air, sehingga harga K pada kesetimbangan kelarutan disebut hasil kali kelarutan dan dilambangkan sebagai Ksp.
                             Ksp AgCl = [Ag+] [ Cl-]
Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn di dalam air akan menghasilkan reaksi kesetimbangan,
                             AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-(aq)
Harga hasil kali kelarutannya dinyatakan dengan rumusan,
                             Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

C.       Hubungan Kelarutan dengan Ksp
Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn, konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan harga kelarutannya dalam satuam mol L-1. Senyawa AmBn yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam sistem kesetimbangan,
                             AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-(aq)
Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L-1, maka di dalam reaksi kesetimbangan tersebut, konsentrasi ion-ion An+ dan ion Bm- sebagai berikut,
AmBn(s)          mAn+(aq)     +     nBm-(aq)
                             s mol L-1             m s mol L-1       n s mol L-1
sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah,
                             Ksp AmBn         = [An+]m [Bm-]n
                                                     = (m s)m (n s)n
                                                     = (mm x nn) sm+n
Jadi, untuk reaksi kesetimbangan:
AmBn(s)          mAn+(aq)     +     nBm-(aq)
dengan s = kelarutan AmBn dalam satuan mol L-1
Dari rumus tersebut, dapat ditentukan harga kelarutan sebagai berikut,

D.      Pengaruh Ion Sejenis Terhadap Kelarutan
Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl, maka akan segera terjadi pengendapan AgCl. Demikian pula bila ke dalam larutan AgCl tersebut ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3.
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)
Bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Cl-, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri sehingga mengakibatkan jumlah AgCl yang mengendap bertambah. Demikian pula bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Ag+, maka sistem kesetimbangan akan bergeser ke kiri dan berakibat bertambahnya jumlah AgCl yang mengendap. Kesimpulannya, bila ke dalam system kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang senama, akan mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang.

E.       Pengaruh pH Terhadap Kelarutan
Perubahan pH akan berpengaruh terhadap kelarutan dari basa dan garam dari asam lemah yang sukar larut.
1.      Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut
Pada kesetimbangan kelarutan basa (logam hidroksida) yang sukar larut, persamaan kesetimbangannya dapat ditulis sebagai berikut:
M(OH)y(s) M+(aq) + y OH-(aq)
Jika Terjadi perubahan pH pada larutan, maka:
·         Apabila pH dinaikkan, berarti konsentrasi ion H+ berkurang atau konsentrasi ion OH- bertambah. Dengan demikian, kesetimbangan akan bergeser ke kiri sehingga lebih banyak padatan M(OH)y yang akan terbentuk. Jadi, kelarutan zat akan berkurang.
·         Apabila pH diturunkan, berarti konsentrasi ion H+ bertambah atau konsentrasi ion OH- berkurang. Dengan demikian, kesetimbangan akan bergeser ke kanan dan lebih banyak padatan M(OH)y­­ yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Jadi, kelarutan zat akan bertambah.

2.      Pengaruh pH terhadap kelarutan garam dari asam lemah yang sukar larut
Perubahan pH hanya akan berpengaruh apabila garam sukar larut berasal dari asam lemah. Untuk jelasnya, perhatikan kesetimbangan kelarutan garam MxAy dari asam lemah HA berikut:
                                   MxAy(s) xMm+(aq) + yAn-(aq)
Anion An- adalah basa konjugasi relative kuat karena berasal dari asam lemah HA. Dengan demikian, anion An- dapat terhidrolisis dan melepaskan ion OH-.
                                   An-(aq) + H2O(l) HA(n-1)-(aq) + OH-(aq)
Adanya pelepasan ion OH- menyebabkan perubahan pH dapat mempengaruhi kelarutan garam MxAy. Pengaruh tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
·         Apabila pH diturunkan, berarti konsentrasi ion H+ bertambah atau konsentrasi OH- berkurang. Dengan demikian, kesetimbangan hidrolisis bergeser ke kanan.Akibatnya, konsentrasi An- akan berkurang dan menyebabkan kesetimbangan ionic bergeser ke kanan sehingga lebih banyak garam MxAy yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Jadi, kelarutan zat akan bertambah.
·         Apabila pH dinaikkan, berarti konsentrasi ion H+ berkurang atau konsentrasi OH- bertambah. Dengan demikian, kesetimbangan hidrolisis bergeser ke kiri. Akibatnya, konsentrasi An- akan bertambah dan menyebabkan kesetimbangan ionic bergeser ke kiri sehingga lebih banyak endapan garam MxAy yang terbentuk. Jadi, kelarutan zat akan berkurang.

F.        Fungsi dan Manfaat Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Harga hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionic yang sukar larut dapat memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air. Semakin besar harga Ksp­ suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.
Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AmBn jika larutan yang mengandung ion An+ dan Bm- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp) berikut ini,
Qsp AmBn = [An+]m [Bm-]n
Jika Qsp > Ksp, maka akan terjadi endapan AmBn
Jika Qsp = Ksp, maka akan terjadi larutan jenuh AmBn
Jika Qsp < Ksp, maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan AmBn
Selain member informasi tentang kelarutan, harga Ksp dapat dimanfaatkan sebagai salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemisahan zat dalam campuran dengan cara pengendapan selektif.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Kualitatif Protein

Protein terdiri dari berbagai asam amino yang berikatan satu dengan yang lainnya melalui ikatan peptida. Ikatan peptida ini terbentuk karena kondensasi dari gugus karboksil (-COOH) asam amino dengan gugus amina (NH2) dari asam amino lainnya. Semakin banyak ikatan peptida yang terdapat dalam suatu molekul protein, semakin banyak unit asam aminonya dan semakin panjang rantai molekulnya. Sifat protein ditentukan oleh bagaimana urutan dan jenis asam amino yang terdapat dalam suatu rantai protein. Kedua hal ini akan menetukan struktur molekul protein. Struktur dari molekul protein dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu: struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner. Struktur-struktur inilah yang membuat protein yang satu berbeda sifatnya dengan protein yang lain. Berdasarkan struktur molekulnya protein dapat diidentifikasi secara kualitatif. Pada percobaan di laboratorium, analisa kualitatif protein dapat dilakukan melalui uji biuret, uji pengendapan dengan logam, garam dan basa serta uji koagulasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Analisa Kualitatif Karbohidrat

Karbohidarat merupakan senyawa biomolekul yang mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan yaitu sebagai sumber energi dan penyususn struktur jaringan. Glukosa dan glikogen adalah contoh karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh kita, sedangkan selulosa berfungsi sebagai penyusun struktur jaringan bagi tumbuh-tumbuhan.

Karbohidrat dikelompokkan kedalam 4 golongan yaitu : monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidart yang paling sederhana contohnya glukosa, fruktosa, galaktosa, arabinosa, ribosa dll. Berdasarkan gugus fungsinya monosakarida dibedakan atas dua macam yaitu aldosa yang mengandung gugus aldehid dan ketosa yang mengandung gugus keton. Berdasarkan jumlah atom karbonnya monosakarida dibedakan atas heksosa, pentosa, tetrosa dan triosa. Disakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menghasilkan 2 molekul monosakarida contohnya adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa. Oligosakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menghasilkan 2-10 molekul monosakarida dan polisakarida adalah karbohidart yang jika dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari 10 molekul monosakarida contohnya amilum, selulosa glikogen dll. Senyawa karbohidrat yang terdapat dialam adalah jenis monosakarida, disakarida dan polidakarida

Senyawa karbohidarat dalam suatu cuplikan dapat diidentifkasi dengan melakukan uji mollich dan antron. Reagen molisch dengan karbohidrat akan memberikan larutan berwarna ungu atau hijau kebiruan. Senyawa karbohidrat yang mengandung gugus aldehid (gula pereduksi) contohnya glukosa dapat diidentifikasi dengan uji benedict. Gula pereduksi ini akan mereduksi ion kupri menjadi kupro yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna hijau, kuning atau merah bata yang mana warna ini bergantung pada karbohidrat yang diperiksa. Uji benedict ini sering digunakan untuk uji glukosa urine. Untuk membedakan monosakarida dan disakarida digunakan uji berfoed. Senyawa monosakarida akan membentuk endapan merah bata lebih cepat dibanding senyawa disakarida.

Senyawa aldosa dan ketosa dapat dibedakan dengan menggunakan uji Tollens. Aldosa dengan reagen Tollens akan memberikan endapan cermin perak sedangkan ketosa tidak menimbulkan endapan cermin perak dengan reagen Tollens. Senyawa sukrosa dapat diidentifikasi dengan uji Seliwanoff yang ditandai dengan terbentuknya warna merah. Amilosa dan glikogen dapat diidentifikasi dengan uji Iodin, amilum dengan larutan Iodin akan menumbulkan warna biru dan glikogen akan memberikan endapan merah bata.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Varian Lain Dari Kecap: Kecap Air Kelapa


Salah satu bagian dari buah kelapa yang banyak dimanfaatkan adalah air dan buah kelapa, yang ternyata air buah kelapa memiliki banyak kandungan nilai gizi dan khasiat yang luar biasa. Air kelapa mempunyai unsur kimia yaitu berupa unsur makro dan mikro yang meliputi nitrogen dan karbon yang sangat penting bagi tubuh manusia terdapat pada air kelapa, masing – masing unsur tersebut memilki uraian kandungan tersendiri, diantaranya :

a.     Nitrogen.
Unsur nitrogen dalam air kelapa memiliki kandungan sendiri diantaranya protein yang terdiri dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin. Kandungan asam amino buah kelapa lebih tinggi dibanding asam amino yang terdapat pada susu sapi
          
b.     Karbon.
Unsur karbon yang terdapat dalam air kelapa adalah dalam bentuk karbonhidrat seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol dan lainnya.
c. Unsur mikro dalam air kelapa juga sangat dibutuhkan tubuh sebagai pengganti ion tubuh, untuk mengembalikan stamina dan energi baru bagi tubuh

 
Selain kandungan kimia diatas, apabila diteliti lebih mendalam, air kelapa banyak sekali kandungan / unsur kimia alami yang sangat baik bagi tubuh, diantaranya :
  • Vitamin C, yang memiliki uraian kandungan didalamnya seperti asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, bitin, serta riboflavin
  • Air kelapa kaya akan potasium ( kalium )
  • Air kelapa selain mengandung mineral, juga mengandung gula dengan kisaran antara 1,7-2,6 % dan protein 0,07-0,55 %.
Di salah satu negara Asia Tenggara, sebut saja Filipina, air kelapa dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Di Indonesia sendiri air kelapa kini telah banyak dimanfaatkan sebagai suplemen minuman dalam kemasan sebagai pengganti ion tubuh, atau bahan baku dari pembuatan jelly atau yang dikenal dengan nata de coco. Air kelapa digunakan sebagai minuman (air kelapa muda) dan media pembuatan nata de coco. Namun paling banyak masyarakat Indonesia sendiri memanfaatkan langsung buah dan air kelapa sebagai pelepas dahaga dalam sajian minuman yang menyegarkan.

Kandungan yang terdapat dalam air kelapa
o     Potassium 294 mg
o     Sodium 23 mg
o     Gula 5 mg
o     Klorida 118 mg

Kandungan lain dalam daging buah kelapa yang berumur 8 bulan adalah :
§       Kadar air 90,59 %
§       Kalori 437 kkal/100gr
§       Minyak 26,67 %
§       Protein 10,67 %
§       Serat kasar 3,98%
§       Total karbonhidarat 38,45 %- pati 13,53 %
§       Gula sebagai glukosa 24,92 %
§       Asam amino, memiliki uraian, seperti isoleusin 2,5 gr/16 gr N, leusin 4,9 gr/16 gr N, lisin 2,7 gr/16 gr N, metionin 1,5 gr/16 gr N, threosin 2,3 gr/16 gr N, tripthopan 0,6 gr/16 gr N dan valin 3,8 gr/16 gr N
§       Mineral utama dalam daging buah kelapa adalah Fe (17 ppm), S (4,4 ppm), Cu  (3,2 ppm) , P (2,4 ppm)
§     Kandungan vitamin pada buah meliputi vitamin C (10 ppm), vitamin B(15 IU), dan vitamin E (2 ppm)
§   Minyak kelapa mengandung trigliserida yang tersusun dari lemak rantai sedang ( C6- C12).
§       Asam lemak dalam minyak kelapa adalah C-8  5 %, C-10 6 – 10 % dan C-12 44 – 45 % (total 55- 65 % asam lemak rantai sedang).

Trigliserida asam lemak rantai sedang dapat digunakan untuk mengatasi hiperlipidemia dan kegemukan serta dapat digunakan dalam ransum untuk pasien pasca bedah dan bayi prematur. Daging buah kelapa juga mengandung 0,2 mg vitamin E (sebagai tokoferol), namun proses produksi minyak secara konvensional yang biasanya mengaplikasikan panas dan tekanan, mengurangi kandungan tokoferol dalam hasil akhir.

Kandungan vitamin E optimum dapat diperoleh melalui perbaikan proses, yaitu dengan proses sentrifugasi santan dan produk yang dihasilkan dikenal dengan nama virgin oil. Virgin oil mempunyai aroma kelapa segar. Saat ini Virgin oil yang lebih dikenal dengan VCO ( Virgin Coconut Oil ) diyakini manfaatnya untuk mengatasi penyakit kanker bahkan dianggap buah dan air kelapa ini memiliki keampuhan lebih baik dibandingkan dengan buah merah ( Pandanus conoideus ). Air kelapa muda (7 – 8 bulan) mengandung protein 0 ,13 g, minyak 0 ,12 g, karbohidrat 4 ,11 g, mineral Ca 20 mg, Fe 0 ,5 mg, vitamin asam askorbat 2 ,2 – 3 ,7 mg dan air 95 ,01/100 g.

Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berproteintinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asin dan dapat mempersedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kacang kedelai, ikan atau air kelapa. Yang paling banyak diolah menjadi kecap adalah kacang kedelai.

Pada dasarnya kecap yang berasal dari bahan baku kacang kedelai, diperoleh dengan cara fermentasi kedelai  yang ditambahkan gula, garam dan bumbu-bumbu serta harus mengandung protein minimal 2%.   Kecap air kelapa yang bahan dasarnya dari air kelapa masih memerlukan penambahan kedelai sehingga kecap yang dihasilkan dapat memenuhi standar mutu.   Pengolahan kecap manis dari air kelapa dengan penambahan 200 g kedelai memerlukan air kelapa 2750 ml sehingga  menghasilkan kecap manis yang memenuhi standar mutu.  Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, syarat mutu kecap manis adalah : kadar air 55-65%, garam 10%, sakarosa 30%, protein 2% (untuk mutu II) dan 6% (untuk mutu I), dengan syarat antara lain reaksi terhadap lakmus tidak boleh alkalis, serta kandungan asam benzoat atau garamnya, zat pemanis dan pewarna buatan, bahan berbahaya dan jamur harus negatif.

Pada prinsipnya, pembuatan kecap dan air buah kelapa sama dengan pembuatan kecap dan kacang kedelai; bahkan jauh lebih mudah dan tidak memakan waktu pembuatan yang terlalu lama.


Pembuatan Kecap Manis dari air kelapa (untuk membuat 1,2 liter kecap manis)
Alat
  • Wajan/panci garis tengah 20 cm          
  • Tampah/nyiru dan anyaman bambu    
  • Sendok pengaduk dan kayu                  
  • Kompor                                                
  • Saringan plastik garis tengah 20 cm  
  • Botol kecap isi 600 ml
                         
Bahan
  • Air kelapa                         2 liter
  • Gula merah                      800 gram atau sesuai selera
  • Kedelai bubuk                  200 gram
  • Keluwak                            120 gram
  • Laos                                   40 gram
  • Bawang putih                   30 gram
  • Sereh                                  4 batang
  • Daun salam                       4 lembar
  • Vetsin                                 10 gram atau sesuai selera
  • Pehkak                              6 gram
  • Kemiri                                20 gram
  • Wijen                                  20 gram

Cara pengolahannya :
1.        Pehkak dan wijen disangrai, kemudian digiling halus.
2.      Selanjutnya keluwak dan kemiri dihaluskan.
3.      Air kelapa disaring dari sisa sabut kelapa dan kotoran lainnya, masukan ke dalam wajan yang telah disiapkan. Masukkan ulekan gula merah, ulekan bawang putih, kedelai bubuk (hasil proses penjamuran), keluwak, kemiri, pehkak dan wijen, kemudian dimasak hingga warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan dan mulai kental.
4.     Sereh dan laos dipipihkan, daun salam dan vetsin dimasukkan ke dalam wajan.
5.      Panaskan terus di atas kompor dengan api kecil sambil diaduk selama kurang lebih 2 jam, hingga warna larutan berubah menjadi hitam dan kental. Setelah itu angkat dari kompor dan dinginkan.
6.     Supaya tahan lebih lama, ke dalam kecap bisa ditambahkan natrium benzoat.
7.      Selanjutnya disaring dan dimasukkan kedalam botol yang bersih dan steril. Untuk mendapatkan botol yang steril bisa dilakukan dengan cara merebus botol dalam wajan berisi air hingga mulut botol (terendam) selama kurang lebih 15 menit dan keningkan dengan posisi mulut botol di bawah.
8.      Kecap manis dari air kelapa siap digunakan atau dipasarkan.

Catatan: Kedelai bubuk dapat dibuat dengan dua cara:
Ø    Dari bahan tempe. Beli tempe yang bermutu baik di pasar, bisa dilihat dari bau wangi khas tempe dan kedelai yang kompak terbalut dengan jamur di sekelilingnya. Selanjutnya tempe tersebut diiris tipis dan dijemur hingga kering. Kemudian tempe dihaluskan / digiling dan diayak.
Ø    Proses penjamuran kedelai. Rendam sebanyak 1 kg kedelai dengan 3 liter air dingin/mentah selama 1 malam. Setelah itu cuci dengan air dingin hingga kulit an kedelai mengelupas. Selanjutnya ditambah air 3 liter dimasak selama 1 jam, angkat dari kompor, buang air dan tiriskan dengan saringan plastik. Selanjutnya dihamparkan di nyiru, lalu tutup dengan nyiru lain dan simpan selama 3 hari. Setelah 3 hari akan terbentuk kedelai berjamur seperti tempo lalu dijemur sampai kering. Giling tempe kering dan diayak dengan saringan plastik hingga menjadi bubuk kedelai.



===Selamat Mencoba===

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)